Motivasi : Cita-Cita Joni

Ilustrasi

Disuatu desa jauh dari terjangkaunya listrik dan kendaraan-kendaraan pribadi, terdapat sebuah sekolah. Sekolah tersebut merupakan satu-satunya sekolah dasar yang dapat dipakai oleh masyarakat desa sana. Sekolah tersebut dapat diakses dengan melakukan perjalanan kaki, dan melewati jembatan yang sudah oleng. Jembatan ini, merupakan satu-satunya jembatan penghubung desa dengan sekolah dasar tersebut.

Disuatu ruangan kelas pada sekolah tersebut, terdapat seorang guru yang sedang mengajar murid-muridnya. Guru tersebut memberikan sebuah tugas yang berjudul "Cita-Cita" dalam bentuk gambar. Guru tersebut berjalan sambil melihat apa yang digambarkan oleh muridnya. Ditengah perjalan ketika mengitari muridnya, guru tersebut lalu berhenti disalah satu muridnya.

"Joni, kamu sedang menggambar apa?" begitu guru tersebut bertanya ke muridnya.

"Saya sedang menggambar cita-cita saya bu..." yang langsung menjawab pertanyaan gurunya.

Mendengar jawaban muridnya tersebut, guru tersebut lalu bicara lagi "Joniii, ini bukan cita-cita nak, ini hanya hayalan kamu yang tidak bakal terwujud."

Mendengar perkataan ibu gurunya, Joni tetap melanjutkan gambar yang merupakan cita-citanya. Ketika jam belajar dengan gurunya tersebut para murid disuruh pulang. Namun tidak dengan joni, dia disuruh untuk tetap tinggal sebentar.

"Nak ini apa? kamu membuat gambar mobil yang bisa terbang? mana ada mobil yang bisa terbang nak. Sekarang-kan sudah ada pesawat yang bisa terbang. Apa ini cita-cita kamu nak?" begitu gurunya tersebut bertanya ke muridnya dengan nada yang rendah. 

Lalu muridnya ini menjawab pertanyaan gurunya "Iya bu, ini cita-cita saya. Saya bakal mewujudkan cita-cita saya ini. Saya ingin membuat mobil tersebut bisa terbang dan bekerja di luar negeri. Dan suatu saat nanti, saya bakal mewujudkan itu semua" dengan nada yang meyakinkan.

"Kamu jangan berhayal terlalu tinggi Jon, liat teman-teman kamu. Mereka juga menggambar cita-cita mereka, tapi cita-cita yang pasti. Tidak seperti kamu! Jika kamu tidak merubah gambar kamu ini, ibu akan memberikan nilai C untuk kamu, agar membuat kamu jerah." yang langsung tegas gurunya bicara ke muridnya yang satu ini.

Selesai bicara tersebut, lalu gurunya ini mengembalikan kembali gambar muridnya tersebut. Gurunya ini, memberikan waktu 1 hari, agar si Joni mengubah apa yang telah digambarnya.

1 hari telah berlalu, namun si Joni tidak merubah apa yang di gambarnya dan memberikan gambarnya kembali ke gurunya itu. Ketika guru tersebut memberikan nilai gambar ke murid-muridnya, hanya joni yang mendapatkan nilai terburuk. Sesuai apa yang dikatakan gurunya "Jika kamu tidak merubah gambar kamu ini, ibu akan memberikan nilai C untuk kamu".

Beberapa tahun kemudian, Joni berhasil tamat dari sekolah dasar tersebut, dan diterima di SMPN yang ternama di daerah kotanya. Dengan usaha dan kerja keras, akhirnya Joni juga bisa melanjutkan pendidikan di SMKN ternama dengan mendapatkan dana dari pemerintah. Pada waktu joni magang, dia diterima di salah satu perusahaan luar negeri bagian otomotif di negara Inggris. Kepala sekolah yang terlalu bangga mempunyai murid seperti Joni, yang bisa mewakili sekolahnya. Membuat kepala sekolah tersebut memfasilitasi kebutuhan Joni selama ada disana. Di sana joni juga merupakan karyawan terbaik, yang bisa memberikan ide-ide cermelangnya dalam dunia otomotif kendaraan roda 4.

Hari demi hari dilewati, tahun demi tahun-pun berganti. Joni yang begitu tamat dari SMKN, langsung dipanggil kembali oleh perusahaan luar negri tersebut yang pernah mempekerjakan Joni. Disana Joni tidak langsung bekerja, dia difasilitasi untuk kuliah di negara sana dengan biaya yang ditangguhkan oleh perusahaan yang memanggil Joni.

5 Tahun kemudian, dari desa yang merupakan kampung halaman Joni, kini sudah terdapat listrik. Masyarakat desa disana sekarang sudah mempunyai akses jalan yang beraspal. Guru yang pernah memberikan nilai C ke Joni karena cita-citanya Joni yang terlalu tinggi, dan mengada-ada. Guru tersebut sedang duduk santai dan menonton TV, ketika beliau mengganti siaran. Beliau melihat ada seseorang yang pernah dia kenal, yang sedang diwawancara. Ternyata orang tersebut adalah muridnya dulu, yang bernama Joni.

Dalam berita tersebut dikatakan, bahwa "Joni telah berhasil membuat inofasi baru dalam dunia otomotif. Dimana sekarang mobil-mobil yang biasanya di gunakan untuk kendaraan yang berjalan didarat, berkat sentuhan tangan Joni, mobil-mobil tersebut dapat terbang layaknya pesawat". Lalu ketika Joni diberikan kesempatan bicara di depan kamera, Joni berkata dengan wartawan tersebut seperti ini "Ini adalah cita-cita saya, yang mana dulu cita-cita saya ini adalah cita-cita yang tidak bakal TERWUJUD, cita-cita yang hanya menjadi MIMPI BELAKA buat saya. Tapi saya yakin, saya pasti bisa mewujudkan mimpi dan cita-cita saya ini. Dan saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada seseorang yang telah membuat mental saya jatuh ketika saya menggambarkan cita-cita saya ini. Berkat beliau, membuat semangat saya bangkit untuk mewujudkan cita-cita saya ini." Begitu Joni bicara didepan kamera dan membuat orang yang ada di sekelilingnya dan orang-orang yang mendengar dia bicara gemetar. Guru yang menonton berita tersebut, langsung megeluarkan air mata, karena telah menghina cita-cita muridnya tersebut.

Beberapa bulan setelah Joni telah diwawancara, dia kembali ke kampung halamannya dengan menggunakan mobil terbang buatannya dan memakirkan kendaraan tersebut di sebuah lapangan besar yang ada di desanya. Guru yang pernah memberikan nilai C ke Joni, lalu berlari sambil memanggil-manggil Joni. Joni yang mendengar triakan Gurunya langsung menyambut gurunya dengan air mata yang tak tertahankan.

~TAMAT~

4 komentar:

Rizky mengatakan...

wew keren banget ceritanya...
Gue yang baca aja sampai berhayal...
Cerita ini mengingatkan gue pada kisah Mark Elliot Zuckerberg yang pernah juga diragukan oleh orang" akan keinginan jika facebook akan dipakai oleh orang diseluruh dunia. Akhirnya si Mark Zuckerberg fokus pada jejaringan sosial yang dibuatnya dan DO (Drop Out) dari Harvard. Namun hasil keja kerasnya membuahkan hasil, sehingga Facebook disukai oleh kawan"nya sampai disukai oleh orang diseluruh dunia. Tidak hanya itu Mark membuat Facebook bukan untuk mencari uang, kalau dia menginginkannya dia sudah pasti menjual Facebook ke Yahoo yang pernah menawarkan untuk membeli Facebook dengan harga yang cukup besar. Tapi tujuan si Mark adalah membuktikan ke orang-orang yang pernah meragukan akan keinginannya.

Nice story gan :D

Unknown mengatakan...

Terimakasih atas kunjungannya :)

Anonim mengatakan...

muantab gan
ini bisa memotifasi aq
jzkall

Unknown mengatakan...

hehehe... iya gann.. :) Jadi kita mesti semangat terus gan! :D

Loading

5 Best Articles